Sari, Devi, Ayi adalah
teman yang sangat dekat. Mereka berteman sejak kecil, dari SD, SMP sampai SMA
mereka selalu satu sekolahan bahkan mereka selalu satu kelas bahkan merekajuga
bergabung di organisasi yang sama yaitu di Dewan Ambalan. Sekarang mereka
sedang menimpa ilmu di SMA Negeri 3 Ajibarang.
“kring. ..kring . . .” Bel
berbunyi menandakan waktunya pulang. “ Dev, yi nanti kamu kumpul ke sanggar kan,
jam 2?” Ajak Sari. “ Iya dong sar, nanti kan pengumuman siapa saja yang ngikut
lomba tingkat kabupaten, masa aku ngga kumpul sih, kan aku pengin ngikut?”
“kalo kamu gimana yi?” Tanya sari pada ayi. “Hmmmm, aku masih bingung, soalnya
males banget trus nanti ada film korea juga
jam 2 nih” jawab Ayi. ”ya elah cuma film korea juga dibela-belain ngga
kumpul kesanggar emangnya apa bagusnya film korea sih yi?” Sindir Devi. “ Ya
iyalah wong kamu nontonnya kan Barbie, nih kalo nonton film korea itu harus
dihayati dan nontonnya juga harus pake hati, kalo kamu nontonya udah kaya gitu
pasti kamu juga bela-belain nonton film korea deh” jawab ayi ketus.“helooo, aku
nonton Barbie juga pake hati kali” “ udah, apan sih masa gara-gara film mau
ribut, kantin aja yuk” sari berusaha menengahi Devi dan Ayi.
“Dev, Yi kalian mau
pesen apa?” “Air putih, sar” Ayi dan Devi mengatakan secara bersama-sama.
“kenapa sih kamu selalu ngikut aku terus” ucap Ayi pada Devi kesal “siapa juga
yang ngikut-ngikut kamu, kamu kali yang ngikut-ngikut aku” jawab Devi. “Ya
ampun temen aku ini lucu sekali kaya tom dan jerry, udah yahkalian duduk manis
aja disini, aku mau pesen makanan dulu. Mba pesen mie ayam 3 pedes, tapi saosnya
dikit trus es jeruknya juga 3” Sambil menunggu pesananan datang mereka
berbincang tentang pemilihan lomba tingkat kabupaten. “ Mba, ini pesanannya
udah selese”. “makasih mba” ucap mereka bertiga. Setelah mereka selesai makan,
mereka pergi ke sanggar.
Disanggar merekak
bariskan 3 bersaf dengan peserta yang lain. “Ya nanti Kak Urul akan memanggil
nama dan bagi peserta yang namanya disebut membuat barisan baru disebelah kiri
barisan utama, Mengerti!” seru kak Lusi. “siap mengerti” jawab semua peserta.
“Ya yang pertama untuk sangga putra Toni, Yanto, Arif, Anto, Janu, Sono, Rizal,
Ari, Mawan dan Abizar, sekarang sangga putri yang pertama Putri, Risti, Lina,
Wati, Risma, Ririn, Puji, Dwi, Rima dan Sari, silahkan yang namanya disebut
memisahkan diri dari barisan”. Sari merasa senang karena dirinya terpilih, tapi
dia juga merasa sedih karena teman seperjuangannya Ayi dan Devi tidak mengkuti
lomba dan Sari merasa tidak enak dengan Devi karena Devi ingin sekali mengikuti
lomba tersebut. Mendengar pengumuman peserta yang mengikuti lomba Devi
tertunduk lesu, dan merasa iri kepada Sari dan sejak itu Devi mulai membenci
Sari. Tak seperti biasanya Devi pulang duluan meninggalkan Ayi dan Sari. “Ciye
Sari ngikut lomba selamat ya” ucapan selamt dari ayi. “iya maksih yi,
ngomong-ngomong si Devi mana yi?” “ Ngga tau tuh, tadi aku liat langsung ambil
tas, sama mukanya ditekuk berlipet-lipet.” “Trus kamu ngga tanya apa cegah
dia?” “Mau cegah gimana Ri, wong aku panggil juga ngga nyaut, boro-boro nyaut
nengok juga ngga” “Aduh aku jadi ngga enak nih, jangan-jangan Devi marah ke aku
lagi?” (kata Sari dalam hatinya) “woy bukannya seneng malah bengong lagi” seru
Ayi. Semenjak hari itu pertemanan antara Sari, Devi dan Ayi mulai renggang,
ditambah sari yang sibuk dengan latian untuk lomba tingkat Kabupaten.
“Selamat ya Ri kamu
berhasil jadi juara 1” kata rinda teman satu kelas Sari. “Iya makasih yah, Nda”
jawab Sari. Semua teman satu kelas Sari mengucapkan sekolah, tapi Devi dan Ayi
tidak mengucapkan hal itu pada Sari, Sari merasa sedih karena sahabtnya tidak
memberikan selamat. Sari melihat Ayi sudah berubah, dia sudah menemukan teman
barunya yang beda kelas, karena teman barunya adalah teman sekelas orang yang
Ayi suka dan Devi mulai sibuk dengan gedgetnya barunya. Sari menulis
kesedihannya dibukunya, sampai dia tertidur. Tak sengaja Rinda membaca curahan
hati Sari dan mengatakannya pada Devi dan Ayi.Ketika Sari bangun Sari kaget “
loh kok kalian ada disini sih” tanya Sari pada Devi dan Ayi “Maafin kita ya ri
aku udah jahat ke kamu” kata Ayi. ‘Iya Ri maafin aku juga ya aku udah jauhin
kamu gara-gara hal sepele” “iya aku juga minta maaf aku jarang kumpul sam
kalian berua karena latian untuk lomba”. Suasana menjadi haru, persahabatan
mereka bertiga akhirnya bersatu kembali.
Karya :
Ani Savitri
No comments:
Post a Comment